Hari yang kutakutkan, karna aku akan kehilangan jalan menuju cita-citaku. Karena inilah satu satunya harapanku. Aku hilang sandaran. Selama ini aku selalu memberi saran pada orang-orang yang hilang sandaran.Tapi kini aku menjalaninya sendiri. Dan itu sangat pahit! Tak bisa dijelaskan. Kini aku mengerti kenapa banyak orang yang lebih memilih untuk mengakhiri hidup dengan terpaksa.
Tapi aku masih terlalu bodoh untuk mengambil jalan itu. Entah karna masih takut mati atau masih ingin hidup atau karna masalah itu terlalu hebat sehingga membuatku tak sanggup melakukannya?
Ini hanya hidup. Yang ada akhirnya.Dan tentu pasti juga akan berakhir…
Kucoba kusadarkan otakku,
Otakku yang slalu kubanggakan dlu,
Otakku yang slalu bisa memberi solusi kepada orang lain,
Apakah sampai disini sejarah hidupku??
TIDAK!!
Esok masih menantiku,
Masih ada jalan yang bisa kulalui besok,
Masih ada wajah wajah yang mengharapkanku……….
Ibuku……..
Bapakku….
Adik2ku…
Itulah yang membuatku menangis saat menulis ini.
Ini terminal ,dimana kita berhenti sejenakSetelah tubuh dan bathin kita lelahDalam goncanganIni terminal, dimana orang-orang memulaiAtau menghentikan perjalanannyaTapi kita tidak kan?Sebab perjalanan kita masih cukup panjangIni terminal, dimana kita bakal membangun harapan untuk esok hari….Rabbana dlolamnaa anfusana wa illam taghfirlanaa wa tarhamnaa lanakuunannaa minal khoosiriin….Rabbighfirlii..Rabbighfirlii..Rabbighfirlii..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar